PEKANBARU - Terjadinya aksi perusakkan sejumlah fasilitasn umum, seperti Tugu Hitung Mundur PON 2012 dan Tugu Zapin oleh massa pendukung hasil pemungutan suara ulang (PSU) Pekanbaru mendapat perhatian Gubernur Riau Rusli Zainal. Ia menyayangkan aksi demo yang mengarah anarkis dan menyebar fitnah. Diminta semua pihak menghormati proses hukum terkait Pemilukada yang lagi bersidang di Mahkamah Konstitusi (MK). Demikian disampaikan Gubernur Riau melalui juru bicaranya, Chairul Riski dalam siaran pers melalui pesan singkat, Rabu (11/01/12) tadi malam. Riski menyebut, Gubernur Riau Rusli Zainal meminta semua pihak untuk menghormati proses hukum yang tengah berlangsung di MK. Apapun hasil keputusannya, semua pihak harus bisa menerima. "Kita sangat menyayangkan aksi demo yang berbau anarkis dan menyebar fitnah. Apa lagi sampai merusak aset negara. Ini jelas tidak sesuai dengan tatanan adat Melayu," kata Gubernur Riau. Masih menurut Gubernur Riau, dalam menyampaikan aspirasi memang tidak dilarang. Namun demikian diminta dalam penyampainnya harus dengan sopan, santun dan tidak menebar fitnah. "Mari kita semuanya mempercayakan proses hukum Pemilukada Pekanbaru kepada MK yang saat ini tengah bersidang. Semua pihak nantinya harus dapat menghormati apapun hasil dari keputusan MK," imbuhnya.(inc01/rls) sumber: http://www.indragirinews.com/provinsi/gubri-sesalkan-demo-diwarnai-aksi-merusak.html
 

Perampokan Desa Suhada Kecamatan Enok

Korban Mengalami Tiga Loka Tembak
Lagi aksi perampokan menggunakan senjata api terjadi di wilayah hukum Polres Indragiri Hilir (Inhil) Selasa (23/11) sekitar pukul 12.45 WIB. Tempat kejadian perkara di Parit Setia Kawan, Desa Suhada Kecamatan Enok. Korban bernama Kasidi (43) mengalami 3 luka tembak dibagian dada kiri, kanan dan punggung.

Perampok yang diperkirakan berjumlah empat orang itu membawa senjata api nekat masuk kerumah dengan mendobrak pintu dan berhasil menggasak uang sebesar Rp 1.5 juta, 1 mayam emas (3 gram) dan 2 unit HP.

Menurut keterangan korban, sebelum kawanan perampok itu menembak dirinaya, kedua pelaku memaksa minta ditunjukan benda-benda berharga, seperti emas dan uang. Karena korban mengaku tidak memiliki benda yang diminta itu, para pelakupun membacoki segala yang tergantung dibagian dinding rumah korban dengan menggunakan parang sambil mengatakan "Awas kau, kalu ada ketemu yang aku cari kau akan aku bunuh,"cerita Kasidi menirukan ancaman pelaku, ketika terbaring di ruang perawatan bedah RSUD Puri Husada
Tembilahan Selasa (22/11).

Selain menembak Kasidi, kawanan rampok tersebut juga sempat mengikat istri dan memukuli anak korban dengan menggunakan kayu hingga terjatu ke lantai, sebelum berhasil membawa kabur barang-barang hasil jarahan. Sedangkan pihak kepolisian mengaku tetap siap untuk mengungkap segala bentuk kejahatan. Dan tidak akan membiar-biarkan kejahatan tumbuh dan berkembang di Negeri Seribu Jembatan ini, serta akan menindak tegas pelaku yang kedapatan memiliki senpi.

"Kita tetap berusaha semaksimal mungkin dalam mengungkap berbagai kasus yang ada, dan tidak akan berlaku surut dalam menagani terhadap semua kasus. Bahkan kita sudah mendapat intruksi dari atasan, kalau memang mereka memiliki senpi kita akan lakukan tembak ditempat, tetapi sesuai prosudural,"jawab Kapolres Inhil AKBP TJ Djati Utomo ketika dikomfirmasi wartawan melalui Kasat Reskrim AKP Jhon Sihite.

Lanjutnya, bahkan Anggota Polisi sudah disebar untuk melakukan pengejaran, dan melakukan koordinasi dengan pihak Polsek setempat dan Polres-Polres Tanjungjabung Barat (Jambi) mengingat kondisi di TKP sangat dekat dengan daerah itu.

0 komentar:

Posting Komentar