PEKANBARU - Terjadinya aksi perusakkan sejumlah fasilitasn umum, seperti Tugu Hitung Mundur PON 2012 dan Tugu Zapin oleh massa pendukung hasil pemungutan suara ulang (PSU) Pekanbaru mendapat perhatian Gubernur Riau Rusli Zainal. Ia menyayangkan aksi demo yang mengarah anarkis dan menyebar fitnah. Diminta semua pihak menghormati proses hukum terkait Pemilukada yang lagi bersidang di Mahkamah Konstitusi (MK). Demikian disampaikan Gubernur Riau melalui juru bicaranya, Chairul Riski dalam siaran pers melalui pesan singkat, Rabu (11/01/12) tadi malam. Riski menyebut, Gubernur Riau Rusli Zainal meminta semua pihak untuk menghormati proses hukum yang tengah berlangsung di MK. Apapun hasil keputusannya, semua pihak harus bisa menerima. "Kita sangat menyayangkan aksi demo yang berbau anarkis dan menyebar fitnah. Apa lagi sampai merusak aset negara. Ini jelas tidak sesuai dengan tatanan adat Melayu," kata Gubernur Riau. Masih menurut Gubernur Riau, dalam menyampaikan aspirasi memang tidak dilarang. Namun demikian diminta dalam penyampainnya harus dengan sopan, santun dan tidak menebar fitnah. "Mari kita semuanya mempercayakan proses hukum Pemilukada Pekanbaru kepada MK yang saat ini tengah bersidang. Semua pihak nantinya harus dapat menghormati apapun hasil dari keputusan MK," imbuhnya.(inc01/rls) sumber: http://www.indragirinews.com/provinsi/gubri-sesalkan-demo-diwarnai-aksi-merusak.html
 

7 Rumah Longsor di Enok

ENOK (RP) - Musibah longsor yang terjadi Jalan Melati ujung, RT 01/ RW 01 Pasar Lama, Kelurahan Enok, Kecamatan Enok, Ahad (14/8/11) sekitar pukul 10.02 WIB menenggelamkan 7 unit rumah warga serta fasilitas umum berupa Pelabuhan UPTD Dinas Perhubungan dan Pasar Ikan.

Informasi yang berhasil dirangkum Riau Pos menyebutkan kawasan itu memang sudah rawan longsor, bahkan beberapa saat sebelum musibah itu terjadi, sudah terlihat adanya retakan tanah di sekitar lokasi longsor.

‘’Sebelumnya daerah ini juga pernah longsor,
sebelum longsor kemarin menurut warga juga sudah ada rekahan tanah,’’ kata Camat Enok, Syatir Hasan, Senin (15/8/11).

Dijelaskannya, suasana disaat musibah itu terjadi, para korban merasakan rumah mereka bergerak gerak, hal itu membuat penghuni rumah langsung berhamburan keluar dan berupaya menyelematkan diri dan barang berharga milik mereka. Pasca kejadian, warga masih berupaya menyelamatkan papan dan kayu dari reruntuhan rumah mereka.

‘’Dari pendataan kita, dalam kejadian ada 7 unit rumah warga, satu unit los pasar ikan terdiri dari 8 lapak dan satu unit dermaga UPTD Dishub Inhil yang rusak dan tenggelam ke sungai,’’ jelas Syatir Hasan.

Guna mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali serta mengantisipasi tidak jatuhnya korban jiwa, Camat Enok, sudah mengeluarkan himbauan agar warga menghindari membangun rumah di sepanjang kawasan tersebut, karena setiap saat dapat terjadi longsor susulan yang membahayakan.

Ditanya mengenai bantuan bagi korban longsor tersebut, Camat mengaku baru memberikan laporan ke Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. ‘’Hari ini baru kita laporkan, kita tentu sangat berharap adanya bantuan dari Pemerintah Kabupaten,’’ ujar Camat.

Ambok Aseek Wella, Lurah Enok mengungkapkan warga yang rumahnya menjadi korban longsor tersebut, yakni M Nawir Hasibuan, Ambok Otte (2 unit rumah), Helmi, Gimon, Ambok Laufek, Maidek. Dalam longsor ini kerugian materil diperkirakan lebih Rp 200 juta.

Sementara itu Kadishub Inhil, Drs. HM Thaher membenarkan adanya pelabuhan Enok yang terkena musibah longsor.

Menurutnya pelabuhan itu dibangun melalui dana PNPM Mandiri dan bukan berada di jalur masuk utama ke Enok, sehingga tidak mengganggu arus mudik lebaran nantinya.(fat)

0 komentar:

Posting Komentar